Error Checking Method
Pada
dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman data yang terjadi dari dua
atau lebih device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik local maupun
global seperti internet. Namun dalam sebuah proses pengiriman, tidak dipungkiri
dapat terjadi kesalahan berupa ketidak sesuaian data yang dikirim dan diterima
atau bahkan dapat terjadi kegagalan dalam pengiriman. Sehingga dibutuhkan Error
Detection dan Error Corection.
Kesalahan
adalah proses alami yang dapat terjadi pada setiap system komunikasi data.
Namun demikian perlu adanya langkah perbaikan dan pencegahan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam proses transmisi maupun terminal. Koreksi kesalahan atau
error detection adalah pengecekan kesalahan dan rekontruksi data asli yang
telah dikirim ke penerima, dimana pengecekan ini diakukan dengan cara mengecek
bit per bit data yang telah ditansmisikan ke bilangan biner 0 dan 1. Perlunya
error detection dalam komunikasi data ini berkaitan dengan cara untuk
mendeteksi bit yang error dan usaha untuk pembetulkan kesalahan bit tersebut.
Berikut
adalah beberapa hal yang memungkinkan terjadinya error dalam proses komunikasi
data:
a. Noise,
baik black maupun white noise
b. Sinyal
elektrik yang tidak seusai
c. Adanya
kebisingan atau gangguan lain dari transmisi dan transmitter ke receiver
Adanya
beberapa gangguan tersebut menyebabkan terjadi perubahan data terkait bit data
bernilai 0 menjadi 1 dan sebaliknya.
Ada
beberapa cara terkait dengan teknik Error Detection. Diantaranya adalah:
A.
Parity
Check
Merupakan teknik Error Detection dengan cara menambahkan
sebuah bit bernilai 0 ataupun 1 pada setiap pengiriman bit data , sehingga
jumlah bit yang bernilai 1 selalu saja berjumlah genap atau ganjil.
Terdapat 2 jenis cara menambahkan
Parity Check yaitu:
Ø Parity
ganjil (odd Parity) merupakan metode yang digunakan dalam transmisi data secara
asynchronous dengan cara meambahkan bit parity baik berupa 0 ataupun 1 pada bit
data yang dikirm agar bit yang bernilai 1 berjumlah ganjil
Contoh: bit data yang
dikirm adalah 100110. Bit yangbernilai 1 dalam data tersebut berjulah 3,
sehingga odd parity yang ditambahkan adalah 0
Ø Parity
genap (even parity) merupakan metode yang digunakan pada transmisi data secara
synchronous dengan cara menambahkan bit parity baik berupa 0 ataupun 1 pada bit
data yang dikirim, agar bit data bernilai 1 selalu berjulah genap.
Contoh: bit data yang dikirim
adalah 100101. Bitayang bernilai 1 berjulah ganijl, untuk menggenapkan jumlah
bit tersebut, even parity yang harus ditambahkan adalah 1
Kelebihan:
1. Lebih
cepat karena berbasis biner
2. Mudah
dalam pengecekan
3. Sederhana
dalam analisa dan penggunaan pada system
4. Mudah
direalisasikan
Kekurangan:
1. Kurang
handal dalam mengatasi deteksi dan perbaikan error
2. Kemungkinan
terjadi keslahan besar, yakni 50%
3. Belum
dapat mengakomodir file dalam ukuran besar
4. Tidak
dapat medeteksi kesalahan dalam bentuk genap
B.
Checksum
Metode Error detection yang dilakukan dengan melakukan
penjumlahan pada sekumpulan data, dimana hasil dari penjumlahan tersebut akan
dicomplement dan hasilnya akan ditambahkan pada data sebagai sebuah
karakter.penjumlahan karakter dalam data inilah yang disebut dengan checksum.
Proses pengecekan metode checksum dapat dilakukan dengan membandingkan
checksum yang telah sampai pada receiver dengan checksum data yang dikirmkan. Apabila
terjadi perbedaan nilai pada perbandingan ini, maka terjadi kesalahan atau
error dalam pengiriman data. Pada dasarnya metode ini mirip dengan parity
check, perbedaannya adalah jumlah bit pada checksum lebih besar dan hasil dari
penjumlahan data degan checksum harus selalu dibuat nol.
Kelebihan:
1. Mudah
diemplementsikan dalam software
2. Memiliki
kehandalan system yang cukup tinggi, yakni 90%
Kekurangan:
1. Kemampuan
deteksi error masih lemah (tetapi lebih tinggi dari parity check)
2. Tidak
dapat mendeteksi unit data (byte/ word) yang urutannya tiadak teratur
3. Tidak
dapat mendeteksi unit data mana yang bermasalah
C.
Cyclic
Redundancy Check (CRC)
Merupakan salah satu fungsi hash yang dikembangkan untuk
mendeteksi kerusakan data dalam proses transmisi ataupun penyimpanan data
digital
Kelebihan:
1. Dapat
digunakan dalam pengiriman data berkecepatan tinggi
2. Memiliki
kehanalan system yang tinggi, yaitu sekitar 99%
Kekukarangan:
1. Realisasi
rangkaian lebih sulit dibandingkan parity check
2. Analisa
dan perhitungan dalam perancangan yang cukup sulit
D.
Hamming
Code
Merupakan system yang dikembangkan dari error correction
code yang menggunakan operasi logika XOR (Exclusive-OR) dalam proses
pendeteksian error atau pengoreksian error. Input dan output dari proses ini
berupa bilangan biner.
Metode hamming code bekerja dengan cara menyisipkan beberapa
buah check bit ke data. Jumlah check bit yang disisipkan bergantung dengan
panjang data. Rumus untuk menghitung
check bit yang akan dimasukkan ke dalam data adalah Data 2^n bit, c=(n+1)bit,
dimana c adalah jumlah check bit yang disisipkan, dan n adalah posisi array
data terseut. Pada hamming code kesalahan yang dapat diketahui hanya satu, dan
sedangkan yang dapat diteksi adalah dua buah. Hal tersebutlah yang menjadi
kelemahan linear error correction, yakni keterbatasan kesalahan.
Kelebihan:
1. Proses
kerja sederhana
2. Tidak
membutuhkan alokasi memori yang banyak
3. Jika
ditemukan error pada saat pendeteksian dapat langsung dikoreksi di simpul
tujuan tanpa transmisiulang
Kekurangan:
1. Tidak
dapat mendeteksi apabila terdapat dua kesalahan sekaligus
http://wahdiat.student.telkomuniversity.ac.id/error-detection-and-correction/
http://nellasagita.blogspot.co.id/2012/06/makalah-checksum.html
http://m4teri.blogspot.co.id/2012/12/deteksi-dan-koreksi-kesalahan.html
http://daniheri.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-hamming-kode.html
www.youtube.com
yuhuu..bermanfaat sekali
BalasHapussolder uap